Kabar kepergiannya tak urung membuatku sedih. Aku
mengenal suaranya pertama kali lewat Careless Whisper. George
Michael, nama yang sempat membuatku jatuh cinta. Lalu patah hati saat ia
mengumumkan orientasi seksualnya. Sebegitunya ya? 😊 Ya, sebegitunya. Tapi
aku tetap menyukainya, dan memutar lagu-lagunya sepanjang aku siaran radio
sejak tahun 1997.
Careless Whisper dapat dibilang sebagai salah satu
lagu yang melegenda. Lagu ini dapat ditemukan dalam berbagai kompilasi lagu,
dengan judul album seperti Evergreen, Golden Songs, Beautiful Memory,
dsb. Dan lagu ini yang mengenalkanku pada nama George Michael. Aku juga sempat
menghafal dua lagunya dari album kompilasi tahun 80 jelang akhir: Faith
dan Hand To Mouth. Tapi aku merasa jatuh cinta (beneran jatuh cinta
lho.. makanya merasa perlu menuliskannya), saat membaca artikel tentangnya.
Lupa di majalah apa. Yang kuingat foto George Michael close up dengan
posisi agak miring, anting di kuping, dan rambut tipis menempel di rahang (kurasa
sejak saat itu aku menyukai laki-laki bercambang 😉). Artikel itu menyebutkan
tentang album baru George Michael: "Listen Without Prejudice". Foto yang menjadi
kekhasan George Michael seperti yang dapat dijumpai di klip Faith.
Satu yang membuatku merasa dekat dengan
penyanyi yang punya nama lahir Georgios Kyriacos Panayiotou ini adalah
tanggal lahirnya yang hanya berselang sehari denganku, 25 Juni. George Michael
lahir di London dari keluarga Yunani. Sepanjang karirnya di dunia musik, Michael
berhasil menjual 100 juta lebih rekaman di seluruh dunia. Album debut solonya Faith
saja berhasil terjual 25 juta copy. Pada tahun 1988, George memulai tur dunia
bertajuk Faith World Tour yang juga sukses. Tur ini berhasil
mengumpulkan 17,7 juta dollar. Selain sukses penjualan dan konser, album ini
juga memberi George penghargaan Grammy tahun 1989 untuk kategori Album Of
The Year.
Kesuksesan George juga dapat dilihat
dari lagu-lagunya yang meniti tangga lagu. Sebanyak 7 single George menempati
posisi pertama tangga lagu Inggris, dan 8 single menjadi nomor satu di Amerika
Serikat. Tahun 2004, George menjadi penyanyi dengan pemutaran lagu terbanyak di
radio Inggris dalam kurun waktu 1984-2004. Gelar itu diberikan oleh Radio
Academy. Pada tahun 2008, majalah Billboard menempatkan George di urutan
40 dalam daftar 100 Artist Terbaik Sepanjang Masa.
Sejumlah penghargaan juga telah diterimanya
sepanjang 30 tahun menggeluti musik. George dua kali mendapatkan predikat
Penyanyi Pria Terbaik dari Brit Award, empat kali dari MTV Video Music Award,
empat kali dari Ivor Novello Awanrds, tiga kali dari American Music Award, dan
berhasil mendapatkan dua dari 8 nominasi Grammy Award.
Terkait dengan kehidupan pribadinya,
tahun 2005 sebuah film dokumenter berjudul A Different Story dirilis.
Dalam film tersebut di antara George di antaranya menyebut tentang kondisi tak
menyenangkan pada penggarapan album Faith dan juga konser-konsernya. Meski
menangguk sukses besar, Faith tak membuatnya bahagia. Tahun 2007 George membuat
pernyataan yang mengagetkan dunia (dan membuatku patah hati). Secara terus
terang George mengakui
dirinya gay. Kepada media George menuturkan jika sebelumnya ia menutupi fakta
tersebut demi sang ibu.
Pada tahun-tahun itu George mengalami masa tak baik. Tahun
2006 ia terjatuh saat mengemudikan mobil. Ia mengaku mengemudi dalam pengaruh
obat-obatan. Akibatnya ia dilarang mengemudi selama 2 tahun. Tak lama kemudian
ia berurusan dengan hukum atas kepemilikan obat bius kategori A dan C, termasuk
kokain. Tahun 2010, selama 8 minggu George mendekam di penjara karea menabrak
sebuah toko dengan Range Rover-nya. Dengan penjelasan yang sama: pengaruh
obat-obatan. Setahun berikutnya, secara resmi ia mengumumkan perpisahan
hubungan dengan Kenny Goss yang sudah berjalan 15 tahun. Pada tahun 2011 ini
pula dikabarkan George berjuang menghadapi kematian karena pneumonia yang
dideritanya. Ia berhasil bertahan.
Kabarnya pada 2017 George berencana
untuk merilis film dokumenter terbaru. Belum terjelaskan apa saja yang
ditampilkan George dalam film tersebut. Selain film bertajuk Freedom tersebut, George dikabarkan tengah menuntaskan
album terbarunya.
Terlepas dari segala kontroversi yang melingkupinya, aku
suka George Michael. Lagu-lagunya asik. Dan tetap asik meski membawakan lagu
dari penyanyi lain yang sudah dikenal publik dengan kekhasannya. Tak semua
penyanyi mampu dan cocok membawakan penyanyi lain, terlebih yang sudah
melegenda. Tapi di kupingku George mampu membawakan lagu-lagu penyanyi lain
dengan sangat baik, dalam versinya sendiri.
Don't Let the Sun Go Down on Me - Elton John
& George Michael
Don't Let the Sun Go Down on Me ditulis oleh duo penulis Elton John dan
Bernie Taupin. Pertama direkam Elton John tahun 1974 untuk album Caribou.
Lagu ini sukses secara komersial. Tapi hanya
sanggup bercokol di posisi 2 tangga lagu Amerika, dan hanya di nomor 16 di
Inggris. Uniknya, saat rilis ulang versi live duet Elton John dan George
Michael tahun 1991, lagu ini menjadi jawara di tangga lagu, baik Amerika maupun
Inggris.
These Are
the Days of Our Lives - Queen bersama George Michael dan Lisa
Stansfield.
These Are the Days of Our Lives ditulis oleh Roger Taylor untuk album Queen
ke-8, Innuendo, yang rilis tahun 1991. George Michael dan Lisa Stansfield menyanyikan
lagu ini untuk pertama kalinya pada 20 April 1992 dalam Freddie Mercury Tribute
Concert. Lagu versi live ini juga terekam dalam album Five Live bertajuk "George Michael with Queen & Lisa Stansfield" yang rilis tahun 1993.
George Michael meninggal dunia di Oxfordshire pada Minggu,
25 Desember 2016. Tampaknya Natal tahun ini benar-benar menjadi -seperti salah satu judul lagunya, Last Christmas, buat George. Selamat jalan, George Michael. Rest in peace..
No comments