Cara Merawat Tanaman Indoor

Beberapa bulan lalu aku membuat perencanaan akan melakukan budidaya tanaman hias dalam ruangan kalau perbaikan rumah sudah selesai. Kubayangkan bagian belakang rumah akan kubuatkan rak-rak untuk tanaman. Rak kecil untuk tanaman yang baru, dan rak besar untuk tanaman yang siap jual. Rencana ternyata tak sejalan dengan kenyataan. Ada kendala yang sepertinya tak akan bisa diperbaiki hingga waktu tak berbatas karena terkait orang lain. Yo, wis.. Menyerah? Tentu tidak. Rencana tetap akan dijalankan, dengan beberapa penyesuaian. Setidaknya sudah menyiapkan sejumlah catatan tentang cara merawat tanaman indoor, sambil pelan-pelan mulai merealisasikan rencana.



Baca juga: Seandainya Aku Bisa Berlibur ke Wonosobo

Hadirnya tanaman hias dalam ruangan, selain dapat mempercantik juga membantu memperbaiki kualitas udara. Sejumlah tanaman berfungsi sebagai antipolutan. Hadirnya tanaman juga membantu proses perputaran udara sehingga udara dapat segara terus menerus. Tentu saja ada sejumlah prasyarat agar tanaman dapat tumbuh baik dalam ruang yang relatif terbatas dari paparan sinar matahari. Karena bagaimanapun, tanaman membutuhkan cahaya matahari dalam proses oksidasi. Jadi, apa saja yang perlu disiapkan untuk menanam tanaman di dalam ruangan?

Ini dia beberapa catatan yang kukumpulkan dari berbagai sumber.


Apa itu tanaman indoor?

Dari segi istilah, tanaman indoor atau tanaman dalam ruangan adalah tanaman yang ditanam di dalam ruangan, baik itu itu rumah, kantor, maupun gedung-gedung di area publik dengan tujuan sebagai dekorasi maupun demi kebutuhan kesehatan. 

Sebetulnya semua tanaman dapat dikatakan bisa hidup di dalam ruangan, meski perlu penanganan khusus untuk menyesuaikan kebutuhan mereka. Namun ada sejumlah tanaman yang dianggap punya karakteristik dan kemampuan adaptasi tertentu yang memungkinkan mereka tahan lebih lama berada di dalam ruangan.   


Berikut ini beberapa tanaman hias yang dapat tumbuh baik di dalam ruangan: 

  • Sansevieria (lidah mertua)
  • Lidah buaya
  • Sirih gading
  • Bonsai beringin
  • Dolar
  • Karet Merah/Kebo
  • Pilea
  • Anthurium
  • Begonia
  • Kopi
  • Aglaonema Merah
  • Monstera Deliciosa
  • Peace Lilies
  • Kaktus/Cacti
  • Pakis Buaya
  • Hebras
  • Krisan

Baca juga: Umbi dan Cerita Masa Kanak


Apakah dibutuhkan media tanaman khusus untuk tanaman indoor?

Pilih media tanam yang mengandung material organik yang dapat mengikat air dengan baik. Komposisi yang disarankan adalah campuran pasir, tanah, dan pupuk, masing-masing dengan perbandingan 1:1:1. Pemilihan pot juga akan mempengaruhi kondisi media tanam. Pot tanah liat bisa dijadikan pilihan karena bahannya yang menyatu dengan media tanam. Meski demikian, baik pot dari tanah liat maupun plastik tetap membutuhkan penggantian media tanam secara berkala. Karena itu penting untuk mengecek kondisi media tanam secara berkala pula. Tanah yang terlalu lembap atau sebaliknya terlalu kering tidak mendukung tanaman untuk menyuplai nutrisi ke seluruh bagian tubuh tanaman secara optimal.


Bagaimana memenuhi kebutuhan pencahayaan tanaman indoor?

Meski dianggap tahan hidup di dalam ruangan, tanaman tetap membutuhkan pasokan cahaya matahari agar tumbuh subur. Tanaman indoor juga melakukan fotosintesis seperti halnya tanaman yang lain. Meski demikian, tidak disarankan untuk tanaman mendapatkan sinar matahari secara langsung. Secara berkala, bawa tanaman keluar untuk mendapatkan matahari langsung selama beberapa saat. Pastikan tak sampai mengalami kekeringan. Hanya untuk mendapatkan pasokan cahaya, ya, bukan untuk dijemur.

Lebih baik lagi jika penempatan tanaman sudah disiapkan sejak awal. Yakni posisi yang cukup terkena paparan matahari, namun tak secara langsung. Karena memindahkan tanaman terlalu sering, tidak baik. Tanaman butuh waktu untuk beradaptasi. Terlalu sering dipindah dapat memberikan efek negatif terhadap tanaman. 

Baca juga: Menjadikan Hemat sebagai Perilaku Ekosentris


Bagaimana dengan penyiraman?

Tidak disarankan untuk menyiram tanaman dalam ruangan atau indoor setiap hari. Berapa sering dengan berapa banyak air yang dibutuhkan, akan berbeda satu kawasan dengan kawasan yang lainnya. Karena itu disarankan untuk mengecek kondisi tanah secara berkala. Tanah yang terlalu basah akan menyebabkan pembusukan pada akar, sebaliknya kekurangan air menyebabkan tanaman layu dan kekeringan. 

Sedangkan untuk waktu, disarankan menyiram tanaman pada pagi hari. Air akan meresap ke seluruh bagian tanaman, sebelum cahaya dan udara siang membuat air menguap. 


Seberapa sering pemberian pupuk dan pemangkasan tanaman?

Tanaman indoor atau dalam ruangan membutuhkan asupan ekstra. Nutrisi itu bisa berupa pemberian pupuk yang menjadi nutrisi bagi tanaman. Disarankan untuk memberikan pupuk dengan kandungan NPK (nitrogen, fosfor, kalium) dalam komposisi seimbang. Kecuali untuk tanaman jenis tertentu. Misalnya, tanaman bunga membutuhkan lebih banyak kalium. Tanaman berdaun membutuhkan asupan nitrogen. Pemberian pupuk, baik oraganik maupun pabrikan, diberikan secara berkala dan setiap penggantian pot atau penambahan media tanam. 

Yang perlu teratur dilakukan juga adalah pemangkasan. Tanaman tertentu membutuhkan pemangkasan akar. Jangan sampai akar merangsek pot bahkan merusak bangunan. Akar ini sring dilupakan orang, yang biasanya lebih berfokus pada bagian atas tanaman. Bagian atas tentu saja tetap perlu diperhatikan. Sisihkan dan buang ranting yang kering atau mati. Pangkas bagian tanaman yang terkena jamur atau kutu tanaman sebelum merusak atau menularkannya kepada tanaman lainnya. 

Ada yang suka membuang kopi atau teh bekas minuman ke tanaman? Aku melakukannya!

Ternyata tak semua tanaman bisa diperlakukan begitu, lo. Bagi tanaman yang memiliki toleransi rendah terhadap asam, pemberian teh dan kopi dapat membunuhnya. Di samping itu, upaya itu tak disarankan untuk tanaman dalam ruangan. Sisa makanan atau minuman itu berpotensi mengundang lalat atau serangga lainnya yang berpotensi merusak tanaman. 

Baca juga: Pohon Nimba, Tanaman dengan Banyak Kasiat

Catatan di atas hanya gambaran secara umum saja. Tetap dibutuhkan perlakuan yang berbeda ke tiap-tiap jenis tanaman. Mesti rajin-rajin mencari tahu klasifikasi tanaman. Dengan begitu kita bisa tahu tanaman apa saja yang membutuhkan cahaya ekstra, tanaman yang membutuhkan kelembapan tingkat tertentu, cara penyiraman yang tepat, dsb. Sudah siap merawat tanaman dalam ruangan? Yuk, ah, semoga Ibu Meong bisa menyegerakan untuk budidaya tanaman indoor ini. 

No comments