Berkenalan dengan Qori Soelaiman, Ibu Seribu Kucing

Pembawaannya kalem, hangat, dengan senyum yang ramah. Qori Soelaiman, perempuan yang di belakang namanya sering disertai embel-embel: ratu kucing jalanan, ibu seribu kucing, dan sebutan lain terkait relasinya dengan kucing. Yang jelas, ia adalah sosok penting di balik berdirinya Yayasan Peduli Kucing, yayasan yang memiliki misi melakukan perubahan dengan mengajak masyarakat Indonesia menciptakan generasi ramah satwa. Qori mempercayai ungkapan Mahatma Gandhi: “The greatness of a nation and its moral progress can be judged by the way its animals are treated”.




Sesuai namanya, Yayasan Peduli Kucing lebih fokus pada kucing. Kenapa kucing? Karena kucing adalah binatang yang sangat mudah ditemui dan cukup familiar sebagai peliharaan keluarga. Sayangnya informasi dan pengetahuan masih minim. Regulasi yang mengatur tentang binatang pun masih lemah. 

Sejak resmi menjadi sebuah yayasan pada 15 Oktober 2012, Yayasan Peduli Kucing telah melaksanakan banyak program. Utamanya adalah melakukan edukasi dan penyebaran informasi. Bersama para sahabat, Qori berbagi informasi tentang kucing seperti kesehatan, perilaku, dan aneka tips pemeliharaan yang disebarkan melalui berbagai media. Baik media elektronik, media cetak, website internet, maupun media sosial. Tak hanya informasi melalui media, para punggawa yayasan juga turun langsung ke lapangan. Kegiatan rescue (penyelamatan kucing jalanan) dilakukan di berbagai wilayah (Jabodetabek area) dan menjalin kerjasama dengan dokter rekanan yang bisa memberikan tarif khusus. Tak berhenti di situ, kKucing-kucing telantar tersebut dirawat dan dicarikan adopter agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Bahkan beberapa di antaranya dijadikan talent untuk kalender dengan sponsor pakan komersil dan perusahaan ritel. Pendek kata, kucing jalanan berhak untuk bahagia.  


Tapi, rescue kucing telantar tak akan ada habisnya. Maka yang juga menjadi concern dari Yayasan Peduli Kucing: menahan laju populasi kucing jalanan dengan melakukan sterilisasi. Bakti sosial (baksos) steril kucing dengan biaya murah telah banyak digelar oleh yayasan, baik untuk kucing telantar maupun bagi kucing berpemilik. Kini kegiatan baksos serupa telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air dengan para penggiatnya masing-masing. 

Dengan segala bentuk kepeduliannya terhadap kucing, ternyata Qori tak tumbuh besar bersama kucing lho. Bahkan semasa kecilnya, orang tuanya melarang untuk memelihara kucing. Beberapa kucing yang sempat dirawat malah mengalami nasib naas, dibuang ke tempat lain. Tampaknya ini menjadi salah satu alasan Qori untuk menumbuhkan generasi ramah satwa. Yayasan Peduli Kucing melakukannya dengan memberikan edukasi ke Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, Sekolah-sekolah Dasar, dan Yayasan Yatim Piatu. 

Kiprahnya dalam berbagai kegiatan peduli kucing ini menempat Qori di jajaran Finalis Kartini Next Generation Award 2015  Woman as a Driver of Progress yang diselenggarakan 22 April 2015 oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kementrian Pemuda dan Olahraga serta Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak. Kini, Qori tinggal di Karawang, bersama suami, 36 ekor kucing, seekor anjing, belasan ayam, dan beberapa ekor ikan. 

Baca juga: Gandalf Baby Grey, Si Bayi Kucing Tanpa Induk

*sudah tayang di SundayPeople

No comments