Lima Cerita, Saat Seorang Desi Anwar Berkisah

Seorang kawan memberiku buku ini. Awalnya tak yakin akan menikmatinya. Sempat baca selintas, tak dilanjutkan. Suatu kali, terpikir membaca ulang dengan niat yang berbeda: menjadikan buku ini sebagai referensi. Ternyata, hasilnya berbeda. Aku menikmati tiap baris kalimat yang dituliskan Desi Anwar dalam Lima Cerita ini. Menarik. Bahkan melampaui ekspektasiku. Seru memang, saat seorang jurnalis berkisah.



Baca juga: Reviu Buku dan Tips Membuat Bookstagram

Proses pendewasaan yang dialami setiap orang berbeda-beda. Ada yang datang lebih awal, tak sedikit yang mulai berproses saat umur tak lagi dibilang muda. Tapi, yang diceritakan Desi Anwar adalah kisah anak-anak muda yang sedang menuju usia dewasa. Ada lima topik yang ditawarkan, yang terwakili dalam lima judul. Masing-masing adalah Kematian, Cerita Delia, Pedihnya Pendewasaan, Cinta Sempurna, dan Ibu yang Baik. Bahwa menjadi dewasa itu memang tak mudah. Penuh gejolak, konflik, turbulensi, roller coaster, apa pun istilahnya yang menunjukkan kerumitan proses tersebut. 

Kematian

Hubungan anak dengan orang tua sering kali tak harmonis. Ada perbedaan dalam menyikapi segala sesuatunya yang menyebabkan merenggangnya hubungan dan cenderung dingin. Malah terdengar seperti permusuhan, dalam cerita yang ditampilkan mengawali buku ini. Peristiwa kematian bahkan dirasa menjadi hal yang mengganggu.  Ada hal mistis, di luar nalar yang ditampilkan dalam cerita ini. Tentang pesan-pesan yang disampaikan sebelum kematian. Tentang hadirnya makhluk lain atau energi yang memasuki raga sosok yang dikenal yang tokoh. 

Namun pada intinya, tetap, kisah proses pendewasan sang tokoh utama, dalam kekeraskepalaannya dan perasaannya yang dingin, yang seolah mati rasa, tak ada keinginan untuk membangun hubungan baik dengan sang ayah, bahkan berusaha mengabaikannya. Hingga berujung pada peristiwa kematian. 

Bagaimanapun, tak ada yang lebih merusak dalam kehidupan selain rasa bersalah dan menyesal.

Baca juga: Sequoia, Catatan Seorang Lelaki untuk Anaknya


Cerita Delia

Ini cerita tentang seorang gadis yang bertumbuh di tengah sebuah pasangan. Banyak hal menarik yang ditampilkan dan dapat dijadikan contoh dari pasangan ini. Nyatanya hidup memang tak linear dengan apa yang ditampilkan di permukaan. Dan pernikahan juga tak sesederhana yang dijadikan materi tentang kelanggengan dan kebahagiaan sebuah hubungan. 

Hubungan pasangan yang tampak harmonis itu kandas. Pada sebuah masa. Lalu terhubung kembali. Sebuah cerita yang menjadi pembelajaran bagi seorang yang tengah beranjak dewasa dan mulai disodori pilihan-pilihan khas orang dewasa.


Pedihnya Pendewasaan

Setiap berada dalam masa pencarian, orang akan mempertanyakan dirinya sendiri. Begitu pun yang dialami gadis remaja yang tumbuh dengan segudang prestasi ini. Bukan sekadar pertanyaan yang menyoal sekadar percaya dirinya, namun juga kecamuk di kepala yang sering kali tak sanggup ia tanggung. 

Yang menakjubkan kemudian, proses kehidupannya kemudian membawanya dalam kesadaran spiritual yang ajaib. Kesadaran yang barangkali tak lazim dialami gadis seusianya. 

Baca juga: Mengenal Vincent van Gogh lewat Novel Lust for Life


Cinta Sempurna

Kali ini tentang kisah percintaan. Pertautan hati antara dua orang melewati proses yang unik, yang berbeda satu sama lain. Bertemunya dua orang yang tampak sempurna sebagai pasangan belum tentu memberikan akhir yang menggembirakan. Tapi bukankah proses hidup tak selalu bisa menggembirakan semua orang, bukan?

Saat Adela bersama Jacob, rasanya waktu tak pernah cukup untuk menjelajahi segala emosi, dan kata-kata tak pernah memadai untuk mengungkapkannya.

Demikian di antaranya Desi menggambarkan dua orang dengan hubungan yang bisa dibilang sempurna. Tapi perjalanan hidup berkata lain. Persisnya, Semesta membawa Adela pada pemahaman baru tentang dirinya, yang pada akhirnya membuatnya memutuskan untuk meninggalkan hubungannya dengan Jacob. Bisa jadi hubungan-hubungan yang lain. Digambarkan, Adela tak lagi membutuhkan hubungan asmara. 


Ibu yang Baik

Judul ini menjadi penutup buku. Seolah dengan sengaja dipaskan. Bab awal tentang ayah dan akhir bab tentang ibu. Sosok ibu yang demikian sempurna, ternyata pada akhirnya menguak banyak luka setelah peristiwa kematiannya. Berbagai kecamuk masa kecil bermunculan hadir dalam kekinian benak sang tokoh. 

Baca juga: NH Dini di Google Doodle

Lima Cerita bukanlah bacaan yang ringan. Penuh filosofi dan bersentuhan dengan gagasan spiritualitas. Bahkan bisa dibilang berat. Kecuali yang memang menyukai detail, permainan diksi, dan tema kontemplatif. Buku ini juga cocok untuk dibaca mereka yang menyukai tema pergolakan batin, tentang bagaimana berdamai dengan kerapuhan diri sendiri, dan perihal semesta yang bekerja dengan cara tak terduaga. Sebelum terbit dalam edisi bahasa Indonesia, Desi Anwar sudah menerbitkannya terkebih dahulu dalam bahasa Inggris bertajuk Growing Pain

Judul: Lima Cerita (Perjalanan Menjadi Dewasa)

Penulis: Desi Anwar

Penerbit: Gramedia

Tebal: 316 halaman


No comments