Perawatan Diri sebagai Bagian dari Laku Hidup Berkesadaran dalam Keseharian

Di masa kini, kita seolah dijebak dalam kehidupan yang seolah perlombaan, kompetisi. Berkejaran, berebut menjadi yang terdahulu atau menjadi pemenang. Aneka kisah dan gambar bergerak berebut meminta perhatian kita. Kita lantas menghabiskan waktu berjam-jam untuk scrolling medsos. Lupa waktu, lupa perhatian akan dunia sekitar. Kondisi tanpa kesadaran ini dapat membawa kita pada mental yang tidak sehat. Bicara soal kesadaran tak lantas menjadikan kita sebagai pertapa, atau orang tanpa dosa. Bahkan latihannya pun bisa hal-hal yang sederhana, misalnya dengan perawatan diri yang berkesadaran.

Baca juga: Olah Napas untuk Kesehatan Mental dan Hidup yang Berkesadaran

Aku bukan jenis perempuan yang gemar berdandan. Merawat diri pun secukupnya saja. Belakangan, setelah memilih untuk melakoni hidup yang lebih berkesadaran, berusaha untuk lebih peduli dengan badan sendiri. Melakukan perawatan diri dengan lebih primpen dan menjadikannya rutin. Ketika dinikmati, hal-hal yang rutin itu ternyata oke juga, ya ....


Melakoni Hidup yang Berkesadaran

Saat ini banyak sekali kelas pembelajaran dengan tema hidup berkesadaran. Dari mulai kelas gratis hingga yang premium alisan berbayar mahal. Tak lain adalah karena keinginan, kemauan, kebutuhan--atau apa pun istilahnya--akan hidup yang lebih damai. Padahal sesungguhnya hidup berkesadaran bukanlah sesuatu yang mewah dan sulit terjangkau. Intinya, hidup berkesadaran adalah hidup di masa kini, masa sekarang dengan menyadari setiap detailnya. 

Dalam keseharian, hidup berkesadaran adalah sesederhana kita tahu tujuan kita melangkah, jalan mana yang kita pilih, apa saja yang akan kita lakukan. Namun, dalam praktiknya tak semudah itu. Makanya dibutuhkan latihan untuk bisa menjadikan hidup berkesadaran sebuah kebiasaan. 

Berbagai sumber menyebutkan bahwa hidup berkesadaran memberikan manfaat bagi banyak hal, yakni:

Kesehatan mental

Dengan menjalani hidup berkesadaran, kita dapat menjalani aktivitas dengan lebih lambat. Tak berkejaran. Dengan begitu kita bisa membendung stres. Kita juga dimampukan untuk berpikir lebih jernih. Tidak menghadapi segala persoalan secara emosional, tapi berfokus pada solusi. Pada akhirnya kebiasaan baik itu dapat meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan.

Kesehatan fisik

Kondisi mental sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik. Stres berlebihan dapat memunculkan psikosomatis. Dengan kondisi mental yang lebih sehat, kualitas hidup pun akan membaik; tidur lebih nyenyak, emosi lebih terkontrol, tidak melakukan pelarian-pelarian yang makin memperburuk keadaan. 

Produktivitas

Dengan mental dan fisik yang sehat, kita bisa menjalani segala rencana kita dengan lebih fokus. Dengan begitu kita dapat meningkatkan produktivitas;  dalam hal ini baik terkait dengan pekerjaan, hobi, dan kehidupan keseharian lainnya. Meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.

Bersikap lebih bijak

Dengan pola yang slow living, kita terbantu untuk lebih bijak saat mengambil keputusan. Ambil jeda sebelum membuat keputusan. Menimbang dampak apabila keputusan dibuat, jika kalimat-kalimat diucapkan. Jangan sampai menjadi keputusan yang tidak tepat atau kalimat yang menyakiti. Dengan hidup berkesadaran, kita dibantu untuk lebih beradaptasi dengan berbagai perubahan yang kita jumpai dalam kehidupan dan mampu menerima kondisi yang tak sesuai rencana atau ekspektasi dengan lebih baik.

Meningkatkan kualitas hubungan

Dengan latihan yang tepat dan berkelanjutan, hidup berkesadaran memunculkan rasa welas asih. Tentu saja hal ini akan membantu kita menjaga dan memperbaiki hubungan kita, hubungan apa pun. 

Baca juga: Jeda dan Meditasi Bantu Redakan Pikiran yang Riuh


Hidup Berkesadaran dalam Praktik Sehari-hari

Hidup berkesadaran adalah hidup di masa sekarang; di sini dan saat ini. Dan kunci dari hidup di saat ini adalah menyadari napas. 

Pada umumnya orang mengenal meditasi sebagai cara menyadari napas. Ambil sikap duduk yang nyaman, bisa ditemani dengan lilin aroma terapi atau dupa, lalu meditasi pun dimulai hingga waktu yang dibutuhkan. Namun sesungguhnya meditasi tak melulu duduk diam. Kita mengenal juga yang namanya meditasi gerak. Bukan gerakan tertentu yang khas melainkan melakukan aktivitas biasa, tapi dilakukan dengan tetap menyadari napas. 

Nah, selain merawat mental, merawat tubuh juga penting dilakukan dengan kesadaran. Jika kamu telah memiliki kebiasaan menjaga tubuh dengan baik, itu sudah bagus banget. Yang perlu dilakukan sekarang adalah diniatkan melakukannya dengan sepenuh hari. Menikmati setiap detailnya. Setiap gerakan dikhidmati, bukan dilakukan berbarengan dengan aktivitas lainnya.

Menjaga kesehatan tubuh dengan sepenuh kesadaran secara umum adalah dengan menjaga kebiasaan makan makanan bergizi, olahraga teratur, tidur cukup, dan mengelola stres. 

Secara lebih detail, berikut beberapa contoh.

Makan yang berkesadaran

  • Pilihlah makanan yang memberikan manfaat bagi tubuh. Kurangi karbohidrat, jauhi gula.
  • Ucapkan terima kasih kepada makanan dan semua pihak serta komponen yang terlibat dalam proses hingga bahan makanan dapat tersaji di atas meja.
  • Makanlah dengan tenang dan khidmat.

Berolah raga yang berkesadaran

  • Pilih olahraga yang sesuai kebutuhan badan.
  • Lakukan kegiatan olahraga dengan secukupnya saja, tidak berlebihan.
  • Lakukan setiap gerakan dengan napas yang teratur dan disadari. 

Perawatan tubuh dan wajah

  • Mandi dengan teratur, paling tidak sekali dalam satu hari.
  • Lakukan gerakan mandi dengan tidak tergesa, sambil mensyukuri tubuh sehat yang kita miliki dan telah melakukan tugasnya dengan sempurna.
  • Rawatlah wajah dengan sepenuh kesadaran, jika perlu dibarengi afirmasi untuk menjaga otak tetap sadar sehingga pikiran tidak meloncat-loncat.

Di lain waktu akan kubagikan tips memijat wajah pada titik-titik akupunktur yang bermanfaat bagi kecantikan dan kesehatan. Lain waktu, ya, saat ini aku masih belajar di kelas akupunktur. Untuk aneka tips kecantikan bisa coba cek catatan kawan-kawan beauty blogger seperti blognya beauty blogger Balikpapapan ini. 

Begitu pula untuk aktivitas lain, bisa dibuat detail serupa. Baik untuk kegiatan reguler maupun yang terhitung baru dan dilakukan nonrutin. Intinya adalah berkegiatan dengan betul-betul menyadari apa yang sedang dikerjakan. Sesungguhnya ini tugas yang cukup berat buatku. Aku yang terbiasa multitasking benar-benar diseret untuk melambat saat belajar lebih berkesadaran. Karena bertahun-tahun dengan kebiasaan multitasking, terasa betul ada proses mengingat yang terganggu. Demi hidup yang lebih sehat dan selaras, berusaha untuk melakoninya pelan-pelan.

Masalah akan selalu ada. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Dengan hidup berkesadaran, kita dimampukan untuk memilah dan memilih mana yang bisa kita pikirkan dan bereskan karena berada di bawah kendali kita, dan tak perlu risau dengan hal-hal di luar kendali kita. 

Kamu mau belajar hidup yang lebih berkesadaran juga? Yuk, belajar bersama. Karena semakin banyak orang yang memilih untuk menerapkan hidup berkesadaran, energi yang bergerak bersama-sama akan saling beresonansi menciptakan harmoni. Bersama-sama pula kita bisa hidup berdampingan tanpa dibarengi rasa cemas, takut, dan khawatir. Tenang, damai, dan bahagia. 

Baca juga: Pulihkan Trauma dan Ciptakan Hidup Sehat Selaras dengan Terapi BCR


No comments