Lima Macam Rujak Buah yang Perlu Dicoba

Pohon mangga di depan rumah tengah berbuah lebat. Entah dari bulan apa, tak berhenti-berhenti. Yang memanen pun sudah banyak: tetangga, orang yang kebetulan lewat, tak ketinggalan para codot. Ibu-ibu yang gemar kumpul-kumpul beberapa kali minta izin ambil, untuk rujakan bareng. Dan setelah kuingat-ingat, kok aku belum pernah membuat rujak mangga dari pohon milik sendiri, ya? Terakhir rujakan pakai mangga kiriman kawan. Bikinnya juga yang standar aja, padahal rujak buah itu ada aneka macam. Nah, kalau kalian rujak buah apa yang paling disuka?

Baca juga: Menjajal Kuliner Khas Cihapit, Bandung

Siapa ya penemu rujak buah? Siapa yang menciptakan pertama kali olahan bumbu yang kemudian dicampur dengan aneka buah-buahan mengkal ini? Penting banget, ya, pertanyaannya 😀 Entah, siapa yang memulai, ada begitu banyak ragam rujak buah dari berbagai daerah di tanah air. 


Lima Macam Rujak Buah

Aku coba tuliskan ulang resep rujak buah yang (sebagiannya) pernah kucoba, ya. Sayangnya semuanya tak sempat difoto-foto. Pinjam dulu fotonya, lain kesempatan mencoba ulang, akan dibuat fotonya.

Berhubung aku lebih lama tinggal di Bandung dibandingkan dengan desa kelahiranku, kumulai dari rujak yang baru kukenal setelah di Bandung: rujak bebek. Dibaca "e" pepet, ya, bukan bebek wek-wek-wek 😃


Rujak bebek

Tak tahu persis muasal rujak ini. Yang kukenal, rujak ini dijajakan oleh pedagang keliling. Pertama tahu dulu, dijajakan dengan dipanggul. Sekarang sudah banyak yang bersepeda atau bermotor. yang tak berubah, alat tumbuknya tetap lumpang mini. Lumpang itu berfungsi untuk menumbuk bumbu dan buah-buahan hingga berupa potongan-potongan kecil yang kasar. 

Di masa sekarang, rujak bebek mulai dijadikan pilihan di rumah makan besar. Disajikan dingin, cocok sebagai makanan penutup. Rasanya pedas, manis, dan asam segar. 

foto: detik


Bahan utama: 

  • 100 gr ubi kuning
  • 100 gr bengkuang
  • 10 buah jambu kancing
  • 2 buah kedondong
  • 1/2 buah nanas


Bumbu:

  • 3 buah cabe merah keriting
  • 5 buah cabe rawit merah
  • 1 buah pisang batu muda
  • 1 sdt terasi
  • 150 g gula Jawa, siisr halus
  • garam secukupnya


Cara membuat:

  • Tumbuk bumbu terlebih dahulu hingga halus. Masukkan satu per satu bahan rujak sambil terus ditumbuk. Jangan tunggu halus, cukup jadi potongan kasar dan mengeluarkan air.
  • Simpan dalam wadah tertutup. Masukkan ke dalam lemari es. Sajikan dalam keadaan dingin.

Baca juga: Pilihan Bakso Malang di Bandung


Rujak petis

Pisang klutuk atau pisang batu buat bumbu rujak ini kukenal dari rujak petis di Tulungagung, kota di Jawa Timur, tetangga kota kelahiranku. Rujak petis 

foto: kompas


Bahan utama: 

  • 150 gram mangga muda, iris tipis 
  • 250 gram nanas, kupas, potong 
  • 200 gram jambur air merah, potong 
  • 100 gram kedondong, kupas, potong  
  • 200 gram bengkoang, kupas, potong 


Bumbu: 

  • 50 gram kacang tanah kulit, sangrai
  • 200 gram gula merah, sisir halus
  • 3 sdm petis
  • garam secukupnya
  • 50 gram nanas
  • 50 ml air asam jawa (dari 2 sdt asam jawa + 50 ml air)
  • 3 buah cabe merah keriting 
  • 2 buah cabe rawit merah  
  • 1 potong terasi bakar 


Cara membuat:

Ulek cabe, terasi, dan garam. Tambahkan kacang tanah yang sudah disangrai, gula, dan nanas. Ulek lalu aduk hingga tercampur rata bersama air asam jawa dan petis. Bisa disajikan dengan mencampurkan bumbu secara langsung, atau potongan buah disiram dengan sambal. 


Rujak pindang Bali

Pertama dengar namanya, sontak aku mengerutkan kening: rujak kuah pindang? Buah-buahan disiram kuah ikan? Apa nggak amis? Tapi kemudian diingat-ingat lagi, memang apa bedanya dengan campuran terasi dan petis? Bukankah bahan utamanya juga binatang laut?

Agak lama buat bisa mencoba membuat rujak ini. Cara membuatnya, buatku sedikit ribet. Mungkin karena tak terbiasa saja, sih. Apalagi tak mudah mendapatkan tuna atau tongkol dalam kondisi segar, ikan yang biasa digunakan untuk diambil kuahnya. Tapi aroma rempah di bumbu pindang ini membuat rasanya lebih sedap. 

foto: indonesia travel


Bahan utama:

  • 1/2 buah mangga mengkal
  • 1 buah bengkoang kecil
  • 1/4 buah pepaya mengkal
  • 2 buah jambu merah
  • 1/4 buah nanas
  • 1 buah kedondong


Bahan kuah:

  • 1/2 ekor ikan tongkol segar, lumuri dengan garam dan jeruk nipis
  • 700 ml air
  • 2 lembar daun salam
  • 1 ruas lengkuas, geprek
  • 2 batang serai, geprek


Bumbu:

  • 2 buah cabe merah keriting
  • 3 buah cabe rawit merah
  • 1/2 blok gula merah
  • 1/2 sdt garam
  • 1 sdt asam jawa
  • 1/2 sdt terasi


Cara membuat:

  • Rebus ikan bersama lengkuas, serai, dan daun salam hingga ikan matang. Sisihkan.
  • Potong dan iris semua bahan buah.
  • Ulek semua bahan sambal ulek, lalu campur dengan kuah rebusan ikan. Aduk.
  • Sajikan irisan buah bersama siraman bumbu rujak pindang. 

Baca juga: Tahu Bandung dan Kawasan Wisata Tahu Cibuntu Babakan


Rujak terasi Lombok

Campuran bahan-bahan ini sebetulnya bisa dibilang yang banyak kupakai saat membuat rujak buah. Aku suka terasi. Nah, baru tahu kalau ternyata ini khas Lombok. Kebetulan punya stok terasi Lombok. Pas, dah. 

foto: yummy


Bahan utama:

  • 1 buah mangga mengkal
  • 1 buah nanas 
  • 1 buah pepaya 
  • 1 buah kedondong
  • 4 buah tahu pong


Bumbu:

  • 13 buah cabe rawit merah atau sesuai selera
  • 2 sdm terasi bakar
  • 4 sdm gula pasir 
  • garam secukupnya
  • 4 sdm air


Cara membuat:

  • Iris tipis semua buah. Iris tahu.
  • Ulek cabe rawit, garam, terasi, dan gula hingga halus. Tambahkan sedikit demi sedikit air sambil terus diulek. 
  • Setelah rata tercampur, masukkan irisan buah-buahan. Aduk rata, sajikan. 


Rujak gobet

Terus terang aku belum kenal rujak gobet. Konon asalnya dari Malang. Nah, sebagai orang asli Jatim, aku kurang main jauh ternyata. Tapi ada sedikit kemiripan dengan asinan buah di Bandung atau di Bogor.

Rujak gobet disajikan berkuah, dengan nuansa campuran asam, manis, pedas. 

foto: merdeka


Bahan utama:

  • 2 buah mentimun kecil 
  • 2 buah bengkoang 
  • 1 buah nanas 1 buah mangga 
  • 1 buah jeruk bali 


Bumbu:

  • 9 buah cabai rawit 
  • 4 buah cabai merah


Bahan kuah:

  • 750 ml air 
  • 2 keping gula jawa 
  • 2 sendok makan gula pasir 
  • garam secukupnya
  • 1 sendok teh air asam


Cara membuat:

  • Buah yang sudah dicuci bersih, serut. Dinginkan. 
  • Ulek cabe rawit dan cabe merah. Sisihkan.
  • Rebus gula jawa bersama gula pasir, garam, dan asam, hingga mendidih. Masukkan cabe yang sudah diulek, aduk rata. Matikan api, dan biarkan kuah mendingin. 
  • Siapkan wadah saji, masukkan buah-buahan yang sudah disimpan di kulkas. Siram dengan kuah rujak. Jika masih kurang dingin, bisa ditambahkan es batu.

Lima resep, dan baru empat yang sudah dicoba. Dan belum nemu cukup referensi untuk rujak di kawasan pula-pula lain di Indonesia yang banyak itu. Aku yakin, surga kuliner di masing-masing daerah juga menyimpan resep rujak buahnya masing-masing. Di Medan sempat berkunjung beberapa hari. Sayangnya tak sempat berkelana kota. Lain waktu mesti janjian sama Mbak Suci, travel blogger Medan untuk menikmati keseruan kuliner Sumatera Utara. Keseruan melakukan traveling ke kota lain salah satunya adalah mencoba kuliner khasnya. 

So, sudah siap mau coba resep rujak yang mana? Barangkali di antara sekian ragam rujak buah dari beberapa daerah di tanah air itu ada yang cocok. Atau, mau sharing rujak buah khas di tempat kalian?



No comments