Kalian tahu daun kari? Bukan, bukan bumbu kari, ya. Bukan bumbu kari seperti salah satu menu mi instan itu. Atau jenis masakan seperti kari ayam dan lontong kari. Memang, kari di sini berkaitan dengan makanan. Kari yang kumaksud adalah tanaman bernama kari. Oke, kalau belum tahu. Aku sendiri baru kenal daun kari mungkin kisaran tahun 2019, saat seorang kawan mengajak mencicipi masakan ala Aceh, ayam tangkap. Waktu itu di bilangan Jalan Tubagus Ismail, Bandung. Sensasinya kena betul di lidah, yang bikin aku acap datang kembali ke rumah makan itu saat sedang kehilangan selera makan.
Baca juga: Kuliner Wonosobo: dari Mi Ongklok yang Manis Gurih hingga Entog Pedas
Ini bukan endorse, tapi kali pertama aku mencicipi ayam tangkap di Kedai Tarik Ulur, aku langsung jatuh cinta. Daun karinya bertumpuk menjulang, renyah, kranci, dengan ayam yang bumbunya pas. Tak lebih, tak kurang. Disajikan bersama nasi hangat dan sambal yang aduhai betul. Aku selalu bilang, nasi dan sambil itu faktor penting sebuah sajian terasa nikmati atau tidak. Dan padanan yang disajikan kedai ini pas buatku.
Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan
Mengutip dari berbagai sumber, daun kari ternyata dikenal dengan beberapa nama, di antaranya salam koja atau temurui. Dua nama yang di kupingku juga masih terasa asing. Jadi, bisa dibilang aku memang blas nggak kenal ini tanaman.
Nama ilmiah pohon kari adalah Murraya koenigii, tanaman asli India dan Srinlanka. Sekilas aromanya menyerupai jeruk. Dengan aroma dan rasa khas yang dimilikinya, menjadikan daun kari sebagai salah satu bumbu penting masakan ala Aceh. Namun, selain sebagai bumbu, rupanya banyak kasiat lain terutama bagi kesehatan karena memiliki kandungan antioksidan, vitamin (A, B, C), dan mineral (zat besi dan kalsium). Manfaatnya antara lain membantu pencernaan, mengontrol gula darah, menjaga kesehatan jantung, dan melindungi rambut.
Lebih detail kukutipkan dari Alodokter, manfaat daun kari bagi kesehatan.
Menangkal radikal bebas
Radikal bebas seperti polusi, asap rokok, dan makanan tidak sehat yang menyerang kita berpotensi memunculkan bermacam penyakit kronis. Nah, daun kari dengan kandungan flavonoid, vitamin C, dan senyawa fenolik dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Menjaga kesehatan saluran cerna
Ada yang punya kebiasaan mengunyah daun jambu batu saat diare? Nah, kali berikutnya bisa coba kunyah daun kari. Kandungan antiradang dalam daun kari bisa mengurangi iritasi pada lambung dan usus sehingga sering kali dimanfaatkan sebagai pereda masalah pencernaan ringan, seperti perut kembung, mual, atau diare. Selain itu juga dapat memaksimalkan kerja enzim pencernaan dan membantu penyerapan nutrisi serta melancarkan buang air besar.
Mengontrol kadar gula darah
Daun kari memiliki manfaat mengoptimalkan kerja insulin dan memperlambat penyerapan gula di usus sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan rujukan ilmiah sebagai alternatif pananganan diabetes melitus.
Baca juga: Berkunjung ke Kota Atlas Semarang
Memenuhi kekurangan zat besi
Selama ini kenalnya daun bayam sebagai daun dengan kandungan zat besi tinggi? Daun kari memang belum terlalu familier karena keberadaannya yang belum semenyebar bayam. Namun, daun ini memang dapat dijadikan sumber alami zat besi. Konsumsi teratur dapat membantu lancarnya pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia.
Menurunkan kadar kolesterol
Kapan kamu terakhir cek kolesterol? Sekarang sudah tidak melulu karena usia tua, lo. Kolesterol tinggi dapat menyerang usia muda. Nah, sebagai bantuan suplai makanan, bisa masukkan daun kari ke dalam meu, karena tanaman ini dapat memabntu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Menjaga tekanan darah tetap stabil
Kalium memiliki fungsi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Sedangkan antioksidan melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Kandungan antioksidan dan mineral ini dapat membantu mengontrol tekanan darah.
Menjaga kesehatan liver
Daun kari diketahui memiliki manfaat menangkal racun. Selain itu kandungan aktioksidannya juga membantu merawat sel liver dari kerusakan akibat radikal bebas. Karena itu, daun kari dapat dimasukkan ke dalam bagian menu masakan sehari-hari.
Menjaga kesehatan rambut dan kulit
Selain untuk bumbu masakan dan pengobatan dalam, daun kari ternyata juga diolah menjadi minyak. Olahan ini dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ketombe, serta memperkuat akar rambut dan menjaga kesehatan kulit kepala. Cuma belum kutemukan referensi tentang cara pengolahannya hingga menjadi minyak.
Gimana, sudah siap konsumsi rutin daun kari? Coba cari bibitnya, deh, biar bisa tanam dan panen dari lahan sendiri.
Baca juga: Berburu Rujak Cingur di Bandung
Aneka Resep Daun Kari untuk Masakan
Dalam perkembangannya, tanaman ini menyebar ke berbagai negara di Asia Selatan dan Tenggara, dan banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Di Indonesia secara khusus dijadikan bumbu masyarakat Aceh. Paling tidak, ada 5 jenis masakan Aceh yang diketahui menggunakan daun kari sebagai salah satu komponen bumbunya, yakni payeh udeung, masakan menyerupai pepes udang dengan lebih berlimpah rempah termasuk daun kari dan asam sunti; kuah pliek, seperti gulai di tanah Jawa dengan bahan utama sayuran seperti terung, kacang panjang, labu siam, atau nangka muda, dengan bahan wajib ada yakni pliek atau glondo/galendo (Jawa/Sunda); gulai masam keueng, gulai asam pedas yang memadukan rasa segar, pedas, dan asam dengan isian ikan tongkol atau bandeng; keumamah, olahan ikan--biasanya tongkol--menjadi makanan kering; dan ayam tangkap, olahan ayam goreng dengan daun kari yang menggunung.
Sebagai referensi, kusertakan beberapa resep masakan dari cookpad yang menggunakan daun kari. Menunya bukan hanya dari Aceh, tapi sudah dimodifikasi menjadi makanan umum. Jika ada yang asli dari Aceh, mungkin sedikit mengalami pergeseran.
Ayam Tangkap
Bahan:
- 1 ekor ayam (kampung/negeri/pejantan)
- 10 tangkai daun kari, ambil daunnya
- 7 lembar daun pandan, potong kecil
- 8 buah cabai hijau, potong besar
- 8 siung bawang merah, iris tipis
- 1 buah jeruk nipis
- 3 sdm air asam jawa (sekitar 3 biji)
- 2 sdt garam
- 300 ml air kelapa
- Minyak goreng
Bumbu halus:
- 6 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 5-8 buah cabai rawit hijau atau sesuai selera
- 1 sdt kunyit bubuk
- 1/2 sdt merica bubuk
- 1 ruas jari jahe
Cara pembuatan:
- Potong ayam dengan ukuran sesuai selera, cuci bersih. Bubuhi air dari perasan setengah bagian jeruk nipis, diamkan beberapa saat, bilas lalu tiriskan.
- Siapkan wajan. Balur ayam dengan garam, sisa air perasan jeruk nipis, dan 3 sdm air asam jawa.
- Masukkan ayam ke dalam wajan. Masukkan bumbu halus, taruh merata. Tambahkan air kelapa, masak dalam keadaan tertutup dengan api kecil.
- Panaskan wajan dengan minyak goreng penuh. Goreng ayam dengan api sedang. Setelah kedua sisi ayam berwarna keemasan, masukkan daun kari, daun pandan, cabai hijau, dan bawang merah iris. Lanjutkan menggoreng hingga ayam dan bawang merah berwarna kecoklatan, dan rempah daunnya kering. Angkat, tiriskan.
- Sajikan ayam tangkap dalam keadaan panas, selagi dedaunannya masih kriuk. Jika suka, tambahkan sambal bawang.
Baca juga: Ragam Kuliner Halal dan Nonhalal di Bali
Gulai Kambing
Bahan:
- 1/2 kg daging kambing (jika suka bisa ditambahkan tulangan dan jeroan)
- 300 ml santan segar
Bumbu:
- 8 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 10 buah cabe rawit merah atau sesuai selera
- 5 buah cabe merah keriting atau sesuai selera
- 1 sdt merica bubuk
- 1/4 sdt jinten
- 1/4 butir pala
- 4 buah kapulaga
- 4 cengkeh
- 1 ruas jahe
- 1 ruas kunyit
- 1 ruas lengkuas
- 5 lbr daun salam
- 2 batang serai
- 3 lbr daun jeruk
- 3 tangkai daun kari
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Cara pembuatan:
- Rebus dalam panci bertutup rapat selama 10 menit. Buang air rebusan pertama, potong daging sesuai selera. Rebus kembali dengan air mendidih. Tambahkan lengkuas geprek, jahe geprek, daun salam, daun jeruk, dan sereh. Rebus selama 10 menit. Selama merebus, biarkan panci dalam keadaan tertutup. Matikan kompor, diamkan rebusan selama setengah jam dengan panci masih tertutup rapat. Setelahnya, buang air rebusan. Daging siap diolah ke proses berikutnya.
- Haluskan bumbu selain yang dipakai untuk rebusan, tumis. Masukkan daun kari, aduk hingga wangi.
- Masukkan daging hingga teraduk rata dan bumbu meresap sempurna.
- Masukkan santan, tambahkan garam dan penyedap rasa. Koreksi rasa dan lanjutkan memasak gulai hingga matang.
Sambel Pete Ikan Layang Daun Kari
Bahan:
- 6 ekor ikan layang (atau sesuai selera)
- 3 tangkai daun kari
- 2 papan petai
- 1 buah tomat
- 1 batang sereh
- 300 ml air
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
Bumbu ulek:
- 8 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 ruas kunyit
- 1 ruas jahe
- 2 cabe merah
- 3 cabe ijo
- 20 cabe rawit
Bumbu marinasi:
- 1 buah jeruk nipis
- Sejumput garam
- 1/2 saset bumbu marinasi instan (jika suka)
Cara pembuatan:
- Baluri ikan yang telah dicuci bersih dengan air jeruk nipis dan bumbu marinasi. Biarkan selama 10 menit, lalu goreng hingga matang. Tiriskan, sisihkan.
- Ulek kasar bumbu, tumis hingga wangi. Masukkan serai dan daun kari, tumis sampai daun lemas.
- Masukkan petai dan tomat.
- Terakhir masukkan ikan yang sudah digoreng. Masukkan air sesuai selera.
- Tambahkan garam dan penyedap rasa, koreksi rasa. Aduk perlahan agar ikan tidak hancur. Jika sudah matang dan tercampur rata, angkat dan hidangkan.
Ayam Rica Sambel Ijo
Bahan:
- 275 gr ayam potong
- 1 buah jeruk nipis
- 1 saset bumbu ayam goreng
- 300 ml air
- Secukupnya minyak goreng
Bumbu halus:
- 10 buah cabe hijau keriting
- 10 buah cabe rawit hijau
- 5 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1 cm jahe
- 1 cm lengkuas
- 1 butir kemiri
Bumbu cemplung:
- 1 siung bawang putih, cincang halus
- 1/2 siung bawang bombay, iris
- 3 sdm minyak untuk menumis
- 2 buah cabe hijau, iris serong
- 1 batang serai, geprek
- 3 lbr daun jeruk
- 1 lbr daun salam
- 4 tangkai daun kari, ambil daunnya
- 1 sdm saus tomat
- Garam dan penyedap rasa secukupnya
- 100 ml air
Cara pembuatan:
- Cuci bersih ayam, baluri air perasan jeruk nipis. Setelah didiamkan selama 5 menit, bilas.
- Rebus ayam dalam panci tertutup bersama bumbu ayam goreng sampai matang.
- Goreng ayam hingga keemasan, angkat, sisihkan.
- Haluskan bumbu.
- Tumis bawang putih, bombay, dan cabe hijau hingga harum. Masukkan daun salam, daun jeruk, serai, dan daun kari. Aduk rata hingga tercium aroma khasnya.
- Masukkan bumbu halus, tumis dengan pakai api kecil.
- Masukkan saus tomat, garam, dan penyedap rasa. Aduk merata.
- Masukkan ayam, tambahkan air. Aduk, koreksi rasa. Lanjutkan memasak hingga air menyusut sejumlah yang diinginkan.
- Angkat, hidangkan.
Empat cukup, ya. Bisa dicoba seminggu sekali dalam sebulan. Masakan nuansa Aceh menggunakan daun kari. Resep-resep lain coba cek rubrik kuliner-nya kawan food blogger yang seru-seru!
Selamat mencobaaa ....
Baca juga: Bali 2024, Wisata Kuliner dan Religi

No comments