September, Lagu Apa yang Terhubung dengan Kisahmu?

September, bulan yang sering dilekatkan pada suasana hati tertentu. Dilekatkan pada nuansa percintaan. Maka, bersliweranlah lagu-lagu dengan tema September. Entah sejak kapan September memberikan arti tersendiri untuk suasana melankoli. Yang jelas, cukup banyak lagu bertema September yang bisa kita temukan. Setidaknya dibandingkan lagu dalam tema bulan yang lainnya. Lagu-lagu yang lantas menghubungkan kita pada kisah-kisah yang lalu.


Baca juga: Karya James F Sundakh yang Tak Lekang oleh Waktu

Di tanah air, setidaknya ada dua lagu yang cukup dikenal. September Ceria dan September Pagi. Eh, referensi saiyah jadul pisan, ya? Coba-coba, tolong sebutkan, lagu tema September terbaru adakah? 

Di belahan dunia lain, kita bisa sebut juga beberapa lagu dalam dekade yang berbeda. Masing-masing dalam nuansanya sendiri.

Kutuliskan beberapa referensiku, lagu-lagu yang pernah menemaniku di masa lalu dan menjadi bagian dari siaran. 


September Ceria


Di ujung kemarau panjang

yang gersang dan menyakitkan

kau datang menghantar

berjuta kesejukan


Kasih

kau beri udara untuk nafasku

kau beri warna

bagi kelabu jiwaku


Tatkala butiran hujan

mengusik impian semu

kau hadir di sini

di batas kerinduanku


Kasih

kau singkap tirai

kabut di hatiku

kau bawa harapan baru

untuk menyongsong

masa depan bersama


September ceria

september ceria

september ceria

september ceria milik kita bersama


Ketika rembulan tersenyum

di antara mega biru

Kutangkap sebersit

isyarat di matamu


Kasih

kau sibak sepi di sanubariku

kau bawa daku berlari

di dalam asmara

yang mendamba bahagia


Menyebut kata 'September' untuk lagu Indonesia, sudah dapat dipastikan jika lagu ini yang bakal muncul. 'September Ceria' milik Nama Vina Panduwinata. Lagu ini dirilis bersama album kedua Vina, Citra Pesona.

James F Sundakh, sang pencipta, mengatakan,"Seluruh dunia merasakan perubahan pada bulan September. Negara yang empat musim, biasanya bulan September masuk ke musim gugur. Kemudian yang di bagian selatan musim semi, dan negara tropis seperti kita biasanya masuk musim hujan." Maka tak aneh, jika memasuki musim penghujan yang syahdu, lagu ini bakal kerap kita nikmati. Baik dalam versi Vina maupun penyanyi lainnya.

Baca lengkapnya: September Ceria by Vina Panduwinata


September Song


Our love is as strong as a lion

Soft as the cuts on you lying

Times we got hot like an iron

You and I

Our hearts had never been broken

We were so innocent darling

Used to talk 'til the morning

You and I


We had that mixtape on every weekend

Had it repeating

Had it repeating


You were my September song

Summer lasted too long

Time moves so slowly

When you're only 15

You were my September song

Tell me where have you gone?

Do you remember me?

We were only 15


And I, I remember the chorus

They were singing it for us

You were my September song

Tell me where have you gone?

Do you remember me?

We were only 15


Sometimes I think that I see your

Face in the strangest of places

Down on the underground station passing by

I get a mad sense of danger

Feel like my heart couldn't take it

Cause if we met we'd be strangers

You and I

Still I play that mixtape every weekend

Got it repeating

Got it repeating


You were my September song

Summer lasted too long

Time moves so slowly

When you're only 15

You were my September song

Tell me where have you gone?

Do you remember me?

We were only 15


And I, I I remember the chorus

They were singing it for us

I hear that September song

That I'm singing along

Thinking about you and me

Oh, what a melody


And as the years go by

You will still be my, be my (September song)

You are my (September song)

You were my September song


Summer lasted too long

Time moves so slowly

When you're only 15

You were my September song

Tell me where have you gone?

Do you remember me?

We were only 15


And I, I remember the chorus

They were singing it for us

You were my September song

I remember the chorus

They were singing it for us


John Paul Cooper atau dikenal sebagai JP Cooper. Lagunya yang bertajuk 'September Song' menceritakan kisah percintaannya di masa remaja. Lucunya, kisah yang Cooper alami di usia kisaran 15 tahun tersebut demikian melekat dalam ingatan. 

Lagu yang rilis bersama album Under Grey Skies pada 2016 ini terbilang berjaya di tangga lagu. Berhasil bercokol hingga posisi ke-7.

Baca juga: Angka Unik pada September 2021


Try to Remember


Try to remember the kind of September

When life was slow and oh, so mellow

Try to remember the kind of September

When grass was green and grain was yellow

Try to remember the kind of September

When you were a tender and callow fellow

Try to remember and if you remember

Then follow, follow


Try to remember when life was so tender

That no one wept except the willow

Try to remember the kind of September

When love was an ember about to billow

Try to remember and if you remember

Then follow, follow


Deep in December, it's nice to remember

Although you know the snow will follow

Deep in December, it's nice to remember

The fire of September that made us mellow

Deep in December, our hearts should remember

And follow, follow, follow


Kenal lagu ini pertama kali saat awal nyemplung dunia radio. Radio segmen dewasa, dengan banyak program yang menyajikan lagu-lagu lama. 'Try to Remember' dari versinya The Brothers Four. 

Karya lama dari kolaborasi Tom Jones dan Harvey Schmidt yang khusus dibuat untuk komedi musikal The Fantasticks pada 1960. Saat itu dipanggungkan lewat suara Jerry Orbach. Versi ini sudah ditayangkan dalam ribuan kali pementasan. 

Versi populer yang dikenal berikutnyanya adalah saat dibawakan Gladys Knight and The Pips pada 1975. Sejumlah penyanyi lain kemudian membawakan dalam versi mereka. Selain The Brothers Four, ada Ed Ames, Roger Williams, dan Nana Mouskouri. Lagu ini juga dibuat dalam berbagai versi bahasa. 



Wake Me Up When September Ends

Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends

Like my fathers come to pass
Seven years has gone so fast
Wake me up when September ends

Here comes the rain again
Falling from the stars
Drenched in my pain again
Becoming who we are

As my memory rests
But never forgets what I lost
Wake me up when September ends

Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends

Ring out the bells again
Like we did when spring began
Wake me up when September ends

Here comes the rain again
Falling from the stars
Drenched in my pain again
Becoming who we are

As my memory rests
But never forgets what I lost
Wake me up when September ends

Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends

Like my father's come to pass
Twenty years has gone so fast
Wake me up when September ends
Wake me up when September ends
Wake me up when September ends

Vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong begit berduka saat ayahnya meninggal dunia, setelah cukup lama menderita kanker. Selepas pemakaman, ia mengurung diri di kamar. Menangis. Saat sang ibu mengetuk pintu, ia berujar, "Wake me up when September ends." Jawaban yang kelak dijadikannya judul lagu. Lagu wajib mereka yang berduka di bulan September. 

Ayah Billie meninggal dunia pada 1 September 1982. Wake Me Up When September Ends awalnya akan dimasukkan dalam album kompilasi Greenday, Shenanigans. Mereka membatalkannya, dan akhirnya rilis bersama 'American Idiot', 20 tahun setelah kepergian sang ayah. Namun, klip yang digarap Samuel Bayer tak menunjukkan kesedihan personal Billie, melainkan mencoba membuat refleksi atas peristiwa serangan 11 September. Mengapresiasi pekerjaannya sendiri, Bayer yang juga menggarap klip "Smells Like Teen Spirit"-nya Nirvana ini menyebut karyanya itu sebagai "hands down the greatest thing I've ever done." 



September Pagi

Basah kaca jendelaku
Di pagi yang sejuk ini
Setelah sekian lama kemarau mencekam
Kini tiba saatnya
Hujan pun segera kan datang ah?

Selintas wajahmu kasih
Membersit di sanubari
Setelah sekian lama kita melangkah
Dalam suka dan duka perjalanan cinta kita

Chorus :
September pagi ini
September kita
September pagi ini
Ingin ku mengucap terima kasih Tuhan
Atas segala nikmat yang tlah Kau beri

September pagi ini
September kita
September pagi ini
Memberi sejuta arti dalam hidup ini oh?
Setelah sekian lama kita melangkah
Dalam suka dan duka perjalanan cinta kita 

September Pagi rilis bersama album kedua Ruth Sahanaya yang bertajuk 'Tak Kuduga'. Penyanyi mungil ini berhasil menggebrak khasanah musik Indonesia bahkan negeri jiran, saat berhasil melahirkan album pertama. Album keduanya pun tak kalah sukses. Salah satu yang berjaya adalah lagu yang ia bawakan bersama Harvey Malaiholo tersebut. Sang pencipta, sebelumnya telah sukses dengan lagu bertema September yang dibawakan Vina Panduwinata, James F Sundakh.



September 

Do you remember the 21st night of September?
Love was changing the minds of pretenders
While chasing the clouds away

Our hearts were ringing
In the key that our souls were singing
As we danced in the night
Remember how the stars stole the night away

Hey hey hey
Ba de ya, say do you remember
Ba de ya, dancing in September
Ba de ya, never was a cloudy day

Ba duda, ba duda, ba duda, badu
Ba duda, badu, ba duda, badu
Ba duda, badu, ba duda

My thoughts are with you
Holding hands with your heart to see you
Only blue talk and love
Remember how we knew love was here to stay
Now December found the love that we shared in September
Only blue talk and love
Remember the true love we share today

Hey hey hey
Ba de ya, say do you remember
Ba de ya, dancing in September
Ba de ya, never was a cloudy day

There was a
Ba de ya, say do you remember
Ba de ya, dancing in September
Ba de ya, golden dreams were shinny days

The bell was ringing
Our souls were singing
Do you remember, never a cloudy day

There was a
Ba de ya, say do you remember
Ba de ya, dancing in September
Ba de ya, never was a cloudy day

There was a
Ba de ya, say do you remember
Ba de ya, dancing in September
Ba de ya, golden dreams were shinny days

Ba de ya de ya de ya
Ba de ya de ya de ya
Ba de ya de ya de ya de ya

Ba de ya de ya de ya
Ba de ya de ya de ya
Ba de ya de ya de ya de ya

Lagu yang menghangatkan, yang sering dimunculkan di tengah hingar pesta dan suasana gembira lainnya. Sang penulis lirik, Allee Willis, menyebut lagu ini sebagai 'Joyful Music.' Willis menulis lagu ini bersama Maurice White dan Al McKay dari Earth, Wind & Fire, namun sesungguhnya lagu ini karya pertama dia. 

'September' rilis bersama album the greates hits mereka, 'The Best of Earth, Wind & Fire, Vol. 1' yang mencapai sukses penjualan di tingkat dunia. 

Temukan aneka artikel musik di pecandumusik.com.

Demikianlah, lagu sering membawa kita pada kondisi dan suasana hati yang tak begitu baik. Mungkin bisa mengganti dengan lagu-lagu yang memberikan nuansa yang lebih menggembirakan. Atau berpindah aktivitas, misalnya olah raga, nonton, baca buku, baca blog kawan, mempercantik diri di salon, dan sebagainya. Disadari saja kalau kondisi diri sedang tak baik. It's okay not to be okay, kooook..

Nah, sudah teringatkah, lagu-lagu bertema September selain jajaran lagu di atas? Lagu mana yang terhubung dengan kisahmu? 





No comments